Saturday, October 13, 2012

Prosedur Pelaksanaan Teknik Konseling Self-Instruction Dalam Menangani Kejenuhan Belajar



Dalam menggunakan teknik self-instruction, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan agar intervensi  yang dilakukan efektif. Prosedur penggunaan teknik self-instruction dalam menangani kejenuhan belajar  diarahkan untuk restrukturisasi sistem berpikir (core beliefe) melalui perubahan pola verbalisasi diri (self statement) yang positif sehingga lebih adaptif. Prosedur penggunaan self-instruction pada awalnya  digunakan oleh Meichenbaum dan Goodman untuk menangani anak yang impulsif. Selanjutnya prosedur teknik self-instruction dapat diadaptasi untuk menangani masalah orang dewasa dengan beragam masalah Martin & Pear, 2007; Rokke & Rehm, 2001; Shapiro&Cole, 1994). Berikut prosedur untuk melakukan self-instruction dalam menangani kejenuhan belajar.
  1. Cognitive Modeling. Konselor melakukan demonstrasi instruksi diri dengan suara yang keras. Hal  yang penting adalah ungkapan diri  (self-statement) yang cocok untuk anak. Misalkan “Saya pasti bisa mengendalikan diri saya untuk semangat belajar. Pertama saya harus sabar dalam berbagai situasi. Saya pasti bisa melakukannya”.
  2. Overt external guidance. Konseli melakukan verbalisasi seperti yang konselor lakukan dibawah   instruksi konselor. Pada tahapan ini,  kata-kata yang diistruksikan harus sama dengan yang konselor  contohkan seperti di atas. Konselor melakukan instruksi secara langsung, mengarahkan dan memperbaiki  kesalahan konseli dalam mempraktekkan  perilaku yang diinstruksikan.
  3. Overt self-guidance. Konseli melakukan perbuatan (performance) yang tepat saat melakukan verbalisasi diri dengan suara yang keras. Pada tahapan ini, konseli melakukan pengulangan verbalisasi diri seperti yang dimodelkan oleh konselor sampai melibatkan perilaku yang tepat.
  4. Faded overt self-guidance. Konseli menunjukkan perbuatan dan perilaku yang tepat saat  membisikan perkataan instruksi diri. Konseli melakukan pengulangan tugas seperti yang diinstruksikan dan memuji diri sendiri lebih banyak secara lembut.
  5. Covert  self-instruction. Akhirnya pada tahapan ini, konseli akan terbiasa untuk melakukan  instruksi secara tersembunyi dan mampu melakukan perilaku yang tepat.
Refrensi :
  1. http://wawasanbk.blogspot.com/
  2. Martin, Garry & Joseph Fear. (2005). Behavior Modification : What It Is and How To Do it. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
  3. Shapiro, E. S & Christine L. C. (1994). Behavior Change in The Classroom: Self- Management Interventions. New York : The Guilford Press.
  4. http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/prosedur-pelaksanaan-teknik-konseling.html


 
Copyright Wawasan BK All Rights Reserved
ProSense theme created by Dosh Dosh