Friday, October 12, 2012

Teknik Konseling Self-Instruction


Definisi self-instruction menurut Bryan & Budd (1982 : 259) yaitu “self- instruction is a procedure designed to enhance an individual’s self-control through verbal statements that  prompt,  guide, and maintain  nonverbal  actions.”  Self- instruction merupakan prosedur yang dirancang untuk meningkatkan kendali diri secara tersendiri/ mandiri melalui pernyataan-pernyataan verbal yang mendorong, membimbing dan memelihara tindakan-tindakan non-verbal. Blackwood, Dubey & O’Leary, dan Vygotsky (Chang Tang, 2006) mengemukakan self-instruction approach is to emply verbally mediated training to enhance self-control via the use of  the  self-verbalizations  as discriminative stimuli and reinforcers during the performance of a task. Pendekatan self-instruction yaitu menggunakan pelatihan mediasi verbal untuk meningkatkan kendali diri dengan menggunakan verbalisasi diri sebagai penguat selama  melaksanakan  tugas. Kendell & Braswell (1985) menambahkan self-instruction merupakan pernyataan-pernyataan pengarahan diri yang menerapkan strategi berpikir untuk anak dengan mengurangi area (pemikiran negatif)  dan pada gilirannya sebagai bimbingan bagi anak dalam menindaklanjuti penyelesaian proses-proses pemecahan masalah. Self-instruction menggambarkan keinginan untuk merinci proses-proses (pemecahan masalah) ke dalam tahapan- tahapan tersendiri dan karena itu, setiap self-instruction menunjukkan satu tahap penyelesaian masalah.

Self-Instruction merupakan suatu teknik untuk membantu konseli terhadap apa yang konseli katakan kepada dirinya dan menggantikan pernyataan diri yang lebih adaptif (Ilfiandra, 2008). Hal ini berdasarkan pada asumsi Meichenbaum (Baker  dan  Butler,  1984)  yang  mengatakan  bahwa  individu  yang  mengalami perilaku salah (maladjustment) adalah karena pikiran irasional yang diakibatkan kesalahan dalam  melakukan  verbalisasi  diri  (self-verbalization). Teknik  self-instruction  mengganti  verbalisasi  yang  kurang tepat  terhadap  diri dengan verbalisasi yang lebih dapat diterima.  Elisa (2005) menambahkan Konsep Self-Instructional Coping Methods yaitu mengganti pikiran negatif menjadi positif untuk merubah perilaku.  Dengan demikian, self-instruction  merupakan  teknik pengarahan diri melalui verbalisasi diri yang  mengganti  pikiran  yang  negatif dengan pikiran yang positif untuk memperbaiki perilaku.

Dari berbagai definisi yang diungkapkan oleh para ahli, disimpulkan bahwa teknik self-instruction merupakan teknik verbalisasi diri dengan mengganti pikiran negatif menjadi pikiran positif melalui berbagai tahapan untuk memperbaiki perilaku.

Refrensi :
  1. http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/teknik-konseling-self-instruction.html
  2. Bryant, Lorrie E &  Karren  S.  Budd.  (1982).  Self  Instructional Training To Increase  Independent  Work  Performance  In  Pre  Schooler.  Journal  of Applied  Behavior  Analysis. Vol.  15  No.2.  PP.  259-271. University  of Nebraska Medical Center.
  3. Baker, Stanley B. & James N. Butler. (1984). Effects of Preventive Cognitive Self- Instruction  Training  on  Adolescent  Attitudes,  Experiences,  and  State Anxiety. Journal of Primary Prevention. Vol. 5. No. 1. PP. 17-25.
  4. Ilfiandra  (2002). Program Pelatihan untuk Membantu Guru yang Mengalami Kejenuhan Kerja. Tesis PPS UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
  5. Elisa (2005). Cognitive Behavioral Therapy. (online). Tersedia : elisa1.ugm.ac.id/files/neila_psi/TAQEB3cN/CBT.doc. (update 7 September 2012)
  6. http://wawasanbk.blogspot.com/


0 comments:

Post a Comment

 
Copyright Wawasan BK All Rights Reserved
ProSense theme created by Dosh Dosh