Menurut hasil penelitian Nurmalasari (2011:90) stres akademik yang dialami oleh siswa sangat dipengaruhi
oleh pikiran siswa
tersebut. Pikiran berpengaruh
sangat kuat bagi perasaan dan tindakan siswa yang mengalami stres akademik.
Konseling kognitif-perilaku bisa dijadikan salah satu alternatif bantuan untuk
mereduksi stres akademik yang dialami oleh siswa, hal ini sesuai dengan
pendapat Beck (1995:1) yang menyatakan bahwa konseling kognitif-perilaku merupakan konseling yang secara langsung dapat memecahkan masalah dengan memodifikasi disfungsi pikiran
dan perilaku.Konseling kognitif-perilaku merupakansebuah pendekatan yang menekankan pada pentingnya peranaspek kognitif dalam permasalahan permasalahan
individu. Konseling kognitif-perilaku merupakan suatu treatment yang secara empirik berfokus pada pola pikir maladaptif dan keyakinan yang mendasari pemikiran tersebut (Warman danBeck, 2003).
Sedangkan konseling
kognitif-perilaku menurut pandangan Beck
yaitu berdasarkan pada alasan
teoritis yang mendasari bahwa emosi, motivasi, dan perilaku indvidu sangat ditentukan oleh cara
individu tersebut membangun dunianya. pemikiran subjektif,
image, dan perasaan berakar pada sikap bertahan dan asumsi bahwa individu berkembang dari pengalaman sebelumnya.Pengalaman individu yang secara
otomatis disaring melalui struktur kognitif yang telah dikategorikan dan dievaluasi (Metalsky & Laird dalam O’Donohue & Fisher, 2009:35.
Bush (2003) menjelaskan bahwa pendektan kognitif-perilaku
merupakan pendekatan psikoterapi yang terdiri dari dua ranah, yaitu kognitif dan
perilaku. Mahoney dan Arnkoff (Dobson, 2010 : 12) mengemukakan tigapendekatan utama dalam pendekatan kognitif-perilaku ini yaitu : (1)
cognitive restructuring, (2) coping skills therapies, dan (3) problem solving
therapies. Sedangkan Dobson dan Dozois (Dobson, 2010: 12) menyatakan bahwa
pendekatan kognitif-perilaku memiliki
sejumlah pendekatan diantaranya
adalah Rational Emotive
Therapy, Cognitive Therapy, Self-Instructional Training,
Stres Inoculation Training, Problem Solving Therapy, Anxiety Management Training, systematic Rational Restructuring, dan Self-Control
Therapy
Konseling kognitif-perilaku merupakan gabungan dari
konseling kognitif dan konseling perilaku. Menurut Matson dan Ollendick (Nurmalasari,2011:6) konseling kognitif-perilaku
menitikberatkan pada pembangunan kembali pikiran negatif yang tersimpan di kognitif individu akibat kejadian yang merugikan. Fokus konseling adalah pada kepercayaan, persepsi, dan
pikiran. Terdapat tiga proposisi mendasar pada konseling kognitif perilaku yang
dilakukan oleh konselor yaitu (1) aktivitas
kognitif mempengaruhi perilaku; (2) aktivitas kognitif dapat dipantau dan
diubah; (3) perubahan perilaku yang diinginkan dapat dipengaruhi oleh perubahan
kognitif (Dobson, 2010: 4).
Saat ini konseling kognitif-perilaku sedang diterapkan
sebagai treatment tunggal ataupun treatment
tambahan untuk kelainan-kelainan yang dialami individu. Misalnya obsesive-compulsive disorder
(Salkovskis & Kirk, 1989), posttraumatic stress disorder
(Dancu & Foa, 1992; Parrot
& Howes, 1991), gangguan kepribadian (Beck et al.,1990; Layden, Newman, Freeman, & Morse, 1993; Young,1990), depresi (R.
DeRubeis,1993), penyakit kronis (Miller, 1991; Turk, Meichenbaum, & Genest, 1983), hipokondriasis (Warwick & Salkovskis, 1989), dan schizophrenia
(Chadwick&Lowe, 1990; Kingdon & Turkington, 1994; Perris, Ingelson,
& Johnson, 1993). Sedangkan konseling kognitif-perilaku untuk kelompok yang
mengalami masalah pisikiatrik
juga sedang dipelajari
seperti untuk narapidana, anak-anak
sekolah dan pasien
yang mengalami berbagai penyakit (Beck, 1995:2) Person, Burns, dan
Perlof (Beck, 1995:3)
telah menemukan bahwa konseling kognitif-perilaku efektif
diterapkan pada klien dengan level pendidikan, pendapatan, serta latar belakang
yang berbeda. Hal ini merupakan hasil adaptasi dari kinerja klien mulai dari
usia pra-sekolah sampai dengan usia lanjut.
Refrensi:
Refrensi:
- http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/teknik-konseling-untuk-mengatasi-stress.html
- Beck, Judith. S. (1995). Cognitive Therapy : Basics and Beyond. New York: The Guilford Press.
- Bush, J.W. (2003). Cognitive Behaviour Therapy: The Basics. [Online]. Tersedia www.cognitivetherapy.com/basic.html. [22 Oktober 2011]. Dobson, Keith. S. (2010). Hand Book of Cognitive-Behavioral Therapies. (Third Ed.). New York: The Guilford Press.
- Nurmalasari, Yuli. (2011). Efektivitas Rekonstruksi Kognitif dalam Menangani Stres Akademik. Skripsi PPB FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
- O’Donohue, William & Jane D. Fisher. (2009). General Principle and Empirically Supported Techniques of Cognitive Behavior Therapy. New Jersey : Jhon Wiley & Sons, Inc.
- Warman, Debbie & Aaron T. Beck.(2003). Cognitive-Behavioral Therapy. [Online].Tersedia :www.nami.org/Template.cfmwww.nami.org/Template.cfm [15 Februari 2012].
- http://wawasanbk.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment